Pola tanam satu tahun adalah pergiliran tanaman antar musim dalam satu tahun dengan tujuan untuk menjaga tingkat kesuburan tanah apabila terus menerus menanam padi dalam suatu areal maka tanah akan berifat masam, disamping mengurangi tingkat kesuburan tanah dan menurunkan produksi, hama dan penyakit tumbuhan akan mudah menyerang. Pola tanam ini harus disesuaikan dengan kondisi lingkungan dan kemampuan ekonomi setempat (Tohir, 1991)
Pemilihan pola tanam yang tepat merupakan faktor penentu yang sangat penting atau merupakan ujung tombak dari sistem produksi tanaman dan mampu menunjang tujuan yang diharapkan, yaitu produkstifitas tinggi sesuai dengan kebutuhan dan dapat melestarikan lingkungan. Untuk mencapai pola tanam yang demiikian, perlu memperhatikan faktor-faktor yaitu tingkat kesesuaian jenis-jenis varietas tabg diusahakan dengan keadaan lingkungan terutama tanah. Terdapat beberapa pola tanam yang dapat digunakan oleh petani yaitu tumpangsari, sisipan, multi storey cropping, dan alley cropping. Upaya pemaksimalan hasil produksi diperlukan adanya pengaturan pola tanam setahun (Sutidjo, 1986)
Pola tanam setahun merupakan suatu susunan atau urutan penanaman tanaman pada sebidang lahan dalam periode satu tahun termasuk pengolahan tanam dan membiarkan tanah menjadi bero. Pada pergiliran pola tanam, hal yang perlu diperhatikan adalah bahwa tanaman harus ada yang:
a. dapat tumbuh sepanjang tahun
b. menghendaki hujan
c. dapat diusahakan di musim kemarau
d. dapat tumbuh di musim peralihan
Sistem pola tanam dapat dikembangkan satu atau lebih sistem pola tanam. Sistem pola tanam dipengaruhi oleh berbagai komponen atau subsistem, yaitu: agroklimat, tanah, tanaman, kultur teknik, dan sosial ekonomi. Setiap sistem budidaya tanaman dengan berbagai alternatof pola tanamnya digerakkan ke arah sasaran yang hendak dicapai bersama yaitu untuk memperoleh hasil yang maksimal, optimal dan ekologis lestari (Soenarjono, dkk. 1990)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar